Minggu, 01 Februari 2009



Memang anime telah mengalami sejarah yang panjang, anime dalam masyarakat indonesia lebih diistilahkan sebagai film kartun, yg dalam sudut pandang beberapa orang sebagai tontonan untuk anak kecil. Padahal makna dari anime lebih kepada animasi, dan dalam hal ini adalah animasi jepang. Anime yang pertama kali muncul di indonesia adalah doraemon, dan beberapa anime lain yang memang berating 15 tahun kebawah. saya masih ingat waktu itu saya masih TK, dan doraemon merupakan tontonan yang paling saya sukai. Dari anime inilah kemudian beredar pandangan salah kaprah yang membuat sebagian orang menilai bahwa anime adalah tontonan anak kecil.

Namun pada realitasnya anime sendiri mengalami revolusi yang cukup besar, baik dari segi penggarapan karakter, cerita, CG, dan 3DCG. sehingga rating dan penikmat anime pun bertambah mulai dari anak kecil sampai orang dewasa. Layaknya game, anime sendiri juga terdiri dari beberapa kategori seperti action, drama, scifi, adventure, dan hentai.

Baik. Saya akan mengambil contoh beberapa anime seperti Conan, Evalengeon Genesis, FullMetal Alchemist

Conan merupakan anime bergenre detektif, sebenarnya dapat dinikmati oleh semua umur, mengingat karakter yang diperankan adalah anak kecil. Tapi dari segi cerita, anime ini juga dapat dinikmati oleh penonton dewasa. Beberapa teman seumur saya, menyukai conan karena rasa penasaran dan ketertarikan terhadap cerita dan analisanya dalam menangani kasus. Ternyata mereka merupakan penggemar novel Agatha Cristy dan Arthur Conan Doyle, dan beberapa seri novel yang bercerita tentang detektif. Dari sudut pandang mereka, mereka menilai Conan merupakan penggambaran yang utuh dari beberapa novel yang mereka baca, dan memang si pembuat Conan pun terinspirasi oleh cerita-cerita detektif dari novel-novel tersebut.

Evalengeon Genesis, anime ini bergenre mecha, dan diputar di salah satu TV di jepang pada pukul 2 malam, jam dimana anak kecil sudah tidur. Bahkan di salah satu TV indonesia diputar pada jam 12. Cerita Evalengeon sendiri seputar kehidupan remaja, yang terlibat dalam perang melawan alien. mungkin anda bertanya-tanya kenapa anime ini diputar jam 2 malam ?. Anime ini menampilkan adegan yang berdarah dan echi. Bahkan harus melalui lembaga sensor film, sehingga cerita anime ini tidak ditampilkan secara utuh, dan semua penggemar anime ini pun turut kecewa. Dari segi cerita… waduh… berat… berat banget… susah untuk dipahami… bahkan kakak saya yang lebih dewasa juga masih bingung dengan jalan cerita anime ini, sehingga harus ditonton berkali-kali. Buat anda yang memang masih memandang anime sebagai konsumsi untuk anak kecil, Anime inFullMetal Alchemist, anime bergenre Action adventure ini merupakan anime yang bercerita tentang kehidupan seorang kakak adik Edward dan Alfonse yang tidak bisa menerima kenyataan atas kematian ibunya. Sehingga memutuskan untuk menggunakan alchemist untuk menghidupkan kembali ibunya, dengan konsekuensi dia harus kehilangan tubuh adiknya, dan pada akhirnya dia pun tidak dapat menghidupkan orang yang telah mati. Edward sendiri kehilangan tangan kiri dan kaki kanannya sehingga harus digantikan dengan automate body dan menyimpan jiwa adiknya dalam sebuah baju besi. Anime ini merupakan perjalanan edward-alfonse menuju kedewasaan, dengan disisipi konspirasi politik dan pemerintah, dan perang yang berkepanjangan. Jika anime ini ditonton oleh anak kecil saya yakin akibatnya jauh lebih fatal dari Smack Down, mengingat adegan berdarah seperti tubuh yang hancur, tangan yang terpotong, kepala yang hancur, dan adegan sadis lainnya.

Beberapa referensi yang patut anda tonton adalah Ghost In The Shell, Basilisk, Blood The last Vampire, Blood +, Death Note dan masih banyak lagi anime yang memang bukan porsi untuk anak kecil.

Mau tidak mau, suka atau tidak ternyata banyak juga teman2 saya yang berumuran lebih dari 23 tahun namun tetap mengkonsumsi anime, hanya saja mereka terkadang malu-malu untuk mengakuinya.

“loh, suka anime juga toh”
“eh.. jangan salah, gini-gini aku juga suka anime, cuman emang aku males menunjukkannya”

yah.. itu kutipan percakapan saya dengan teman2 yang dari luar keliatan dewasa dan serius. -he

Salah kaprah tentang Tokusatsu

Tokusatsu, bisa diartikan sebagai Live Action. Beberapa Film yang tergolong tokusatsu adalah Shinobi, Chassern, dan DevilMan. Dan seri Kamen Rider merupakan Tokusatsu yang paling sering diperdebatkan karena dianggap merupakan tontonan anak kecil, sementara untuk seri super sentai dan ultraman, memang beberapa seri memiliki porsi yang lebih banyak sebagai tontonan untuk anak kecil.

Baik, kita mundur beberapa tahun lalu. Beberapa tahun lalu, mungkin ketika saya masih SD, Anda tentu ingat dengan Ksatria Baja Hitam ato dalam bahasa jepang Kamen Rider Black. Biasanya seorang anak akan mengingat beberapa hal seperti “Berubah, Ksatria Baja Hitam”, yah memang kedengarannya seperti anak-anak. pada masa itu saya menonton serial kamen rider karena senang dengan teknologi, animasi dan cara dia mengalahkan musuhnya, bukan pada pendalaman cerita dan setiap karakter. Sepertinya terjemahan “Kamen Rider” menjadi “Ksatria” sudah tidak relavan lagi, saya tidak bisa bayangkan bagaimana terjemahan dari Kamen Rider One, Kamen Rider Gattack, Kamen Rider Hopper jika diterjemahkan dalam bahasa indonesia.

Entahlah… tapi sepertinya doktrin “ksatria baja” memang membawa saya untuk meninggalkan dunia tokusatsu sekitar 4 tahun, terhitung dari saya 3 SMP dan SMA. Sampai terakhir baru saya menonton Kamen Rider Kuuga, dengan cerita yang berbobot, kelam dan penggambaran karakter yang lebih dalam. Sehingga saya berani menilai bahwa pemikiran anak kecil belum sampai kesana. Mereka lebih spesifik melihat cara kamen rider mengalahkan musuh, gaya dia bertarung, dan animasi/efek yang ada, sudah cukup itu. Padahal serial kamen rider menawarkan cerita yang berbobot dan terkadang lebih sulit untuk dipahami.

rider
Saya akan mengambil contoh dari serial Kamen Rider Kabuto.
Tendou, merupakan penggambaran karakter yang egois namun menghargai teman. sementara kagami, seorang yang lugu dan membenci tendou karena keegoisan dan kesombongannya. Kedua karakter ini digambarkan saling berteman, bersaing, sekaligus bermusuhan, belum lagi tendou yang harus menerima kenyataan bahwa ternyata adiknya juga termasuk worm (musuh), sehingga tendou harus memilih siapa yang harus dia lindungi.

Baik, gampangnya kita ambil lagi beberapa contoh tentang serial kamen rider Ryuki dan Kamen Rider Blade yang ditanyangkan di TV beberapa waktu yang lalu. Jika anda mendengarkan percakapan mereka secara gamblang (dubbing), saya yakin anda akan berpikir 2 kali menyimpulkan maksud dan makna dari percakapan mereka. Belum lagi jika anda melihat yang bersubtitle English. Percakapan mereka cukup berat, jika di konsumsi oleh anak kecil.

garo
[gambar diatas merupakan salah satu adegan di Tokusatsu Garo]

Satu lagi contoh serial Garo dan ultraman nexus, Garo memang oleh pembuatnya dimasukkan dalam rating dewasa, karena adegan berdarah dan telanjang yang terlewat banyak. dan di jepang serial ini juga harus ditayangkan tengah malam. Sementara ultraman nexus, harus menelan kekecewaan karena serial ini tidak populer di jepang (tidak seperti serial ultraman lain), karena ceritanya yang tidak biasa dan memang berbobot dibandingkan serial ultraman lain. dan anak-anak di jepang pun juga kurang menyukai serial ini. Beberapa tokusatsu tersebut digambarkan secara kelam, dan lebih menyimpan banyak hal-hal misterius dan membuat si penonton bisa berpikir dan masuk kedalam situasi film tersebut. Walaupun demikian tidak dapat dipungkiri juga bahwa, serial tokusatsu juga tetap menyediakan porsi atau tayangan yang bersifat bayolan dan bisa dikonsumsi oleh anak kecil.

Sekarang tinggal pendapat dari masing-masing anda, baik yang penggemar maupun yang tidak.

i saya rekomendasikan untuk anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar